Minggu, 26 Juli 2009

Yang Serba Instant..


Dalam kehidupan sehari hari sekarang ini, rasanya semua kebutuhan kita bisa didapat secara instant. Maksudnya seketika...kapan kita mau, bisa kita dapat.

Mulai dari minuman.., bisa kita dapatkan kopi instan dalam sachet...tinggal seduh dengan air panas bisa kita buat sendiri kopi susu, capuccino, kopi tubruk dan berbagai jenis kopi lainnya. Begitu juga minuman lain seperti teh, susu, atau STMJ bahkan jamu sudah ada dalam bentuk sachet siap seduh dan langsung dinikmati.

Makanan...yang paling banyak dijumpai dan digemari tentunya mie instant dengan berbagai jenis cita rasanya...tinggal seduh dengan air panas, masukan bumbunya, diaduk jadilah mie dengan cita rasa yang kita inginkan, mungkin mulai dari Sabang sampai merauke sudah ada bumbunya.

Demikian juga jika kita mencari makanan di restoran, selain restoran yang umum kita temui, saat ini banyak kita temui ragam resoran cepat saji dengan berbagai menu, baik dari dalam maupun luar negeri. Kita tinggal datang, pesan, ambil langsung makan, karena memang langsung disajikan saat kita pesan.

Dan rupanya hal ini berkembang tidak hanya instan dalam penyediaan makanan dan minuman, tapi dalam hal yang berkaitan dengan bakat (talenta) manusiapun, rupanya sudah berkembang untuk bisa dibuat secara instan.

Dalam dunia keartisan atau yang berhubungan dengan seni peran atau seni suara, hal instan ini sudah menjadi lazim. Buktinya banyak dijumpai artis dan penyanyi muda yang langsung terkenal dan menjadi idola, melalui ajang pencarian bakat yang biasanya disiarkan di Televisi.

Dalam waktu ukuran bulan, sang anak dari tidak dikenal sebelumnya, jika menjadi pemenangnya akan langsung menjadi idola dan dikenal masyarakat.
Ya memang instan, mereka tidak melalui perjuangan untuk menempa bakat, pengalaman dan rintangan lainnya, tapi langsung jadi artis top dengan bayaran yang memikat banyak anak muda untuk ikut ikutan menjadi seorang artis.

Hal ini terus semakin bekembang, sehingga sekarang ada beberapa pencarain bakat yang lain, seperti olah raga, pesulap dan lain2, bahkan ada acara pencarian bakat menjadi seorang Dai cilik, yang menurut hemat kami pasti membutuhkan penalaran ilmu dan pengelaman yang butuh mengendap, karena berkaitan dengan ilmu agama yang lebih abstraak dari sekedar bernyanyi atau berakting.

Sudahkah mereka memiliki kematangan jiwa dan fisik dalam bertindak dan bersikap secara natural didunianya ?
Atau mereka hanyalah sekedar manusia yang dicetak karena diajari dan menghapal apa yang menjadi perannya itu. penyayi, pemusik, pesulap atau Dai.

Jangan ini hanya sekedar bisnis hiburan, yang menjual mimpi kepada anak dan orang tuanya yang berharap anaknya langsung ngetop tanpa melalui tempaan pengalaman dan pengembangan jiwa secara alamiah.

Selain dunia seni, makanan dan minuman, sudah barang tentu dunia digital, internet dan telekomunikasi sekarang sudah memiliki kemampuan serba instan.
Bukankah kita sudah menggunakan foto instant, surat instant (instant message), musik instant dalam kehidupan online di dunia maya internet.

Pendek kata semua serba instant . Sehingga dalam berkomunikasi suara, teks dan video , semuanya bisa dilakukan secara mobile dan instant dengan rekan kita di seluruh dunia.

Dunia rasanya menjadi lebih sempit dan satu yang serba instant.
Tidak ada lagi perbedaan waktu dalam hal penyampaian berita kejadian disatu titik di dunia dengan titik lainnya, kejadian saat ini bisa kita ketahui saat ini juga walaupun lokasinya sangat berjauhan di dunia, bisa langsung tersebar ke seluruh penjuru dunia.

Instant memang cepat, tepat, nikmat dan tidak perlu menunggu lama.
Semua mau yang serba instant, termasuk bisnisnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar